intro
"Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukan dunia. Berlarilah sampai engkau meraihnya" senandung lagu dari band Nidji yang menjadi soundtrack dari film yang diangkat dari sebuah novel laskar pelangi adalah benar adanya. Sekaligus antitesis dari quote kebanggaan Cak Lontong bahwa key of success adalah kunci sukses :D.
Masih hangat dalam ingatan, saat masih menjadi maba. Satu moment aku mengikuti training motivasi, lupa - lupa ingat dengan judul acaranya. Tapi disesi training itu, aku disuguhi perjalanan seorang mahasiswa IPB dalam mengukir mimpinya dimulai dari selembar kertas yang ia tempel di dinding kamarnya. Yups, video ini bertajuk dengan "jejak mimpi". Mengikuti petuah trainer, lekas pulang aku menuliskan seratus mimpiku dalam lembaran HVS, hari ini HVS itu makin terlihat usang tapi selalu berhasil membuat garis bibirku melebar kesamping.
Mimpi adalah harta berharga bagi setiap orang, kehilangan mimpi bukan hanya kehilangan masa depan tetapi kehidupan. Namun terpesona dalam mimpi indah akan membuat kita tidur berkepanjangan lalu lupa untuk mewujudkannya. Kunci mengikat mimpi, salah satunya adalah dengan menuliskannya. Di mana menulis mimpi bisa dengan membuat sebuah resolusi, rencana yang terukur dan bisa terevaluasi.
Hari ini bilangan waktu memasuki episode akhir dalam penanggalan masehi tahun 2017. Menyambut garis angka genap berikutnya, biasanya setiap orang terdorong untuk membuat resolusi untuk pencapaian target tahun depan. Pun ada yang mengambil jeda, untuk sekedar tenggelam dalam merenung. Tentang apa yang telah dihabiskan dalam 365 hari yang terasa begitu cepat berlalu.
Coretan jejak
Seuntai senyum yang sama dan tak pernah tertinggal pada setiap coretan pena dalam lembar kertas HVS di dinding itu. Membuatku untuk selalu memegang keyakinan, bahwa mengikat mimpi pada lembaran kertas ini adalah satu cara memanggil dekat menjadi nyata. Tidak ada yang tak mungkin selagi kita berjalanan meski merangkak menujunya.
Tiga prihal mimpi, yang bahkan saat ku tuliskan penuh dengan keraguan tapi mendatangkan keyakinan berkali lipat saat tangan ini mampu mencoretnya. Tentang si kuda mesin, lomba dan buku. Dulu aku melihat seperti kemustahilan jika memiliki kuda mesin dengan jerih payah keringat sendiri tanpa kredit leasing pada usia 23. Hari ini, alhamdulillah ada si blue, si kuda mesinku meski second tetapi menjadi sahabat perjuanganku.
Juga lomba yang seringnya berakhir menjadi peserta, apalagi saat awal mula, ada ragu berdesir dihati, bicara data dan fakta, mana bisa? tetapi nyantol juga menjadi juara. Memang sebuah keberunrung dari do'a..
Buku non fiksi, terbit mayor pada usia 24 tahun. Dan alhamdulillah dalam usiaku yang akan memasuki 24 bulai Mei mendatang, wasilah untuk menerbitkan buku itu terbuka, dengan event antalogi yang kuikuti dan lolos seleksi.
My Reminder
Saat kita mengambil jeda untuk mengevaluasi diri. Pada apa yang belum tercapai, tetaplah bersyukur and never give up. Aku masih percaya, mimpi yang tertulis itu hanya memiliki dua kemungkinan. Menjadi nyata atau terjadi rekontruksi dalam bentuk yang beda.
Aku tak menyebut gagal pada apa yang belum teecapai dalam list targetku tahun ini. Fyi , ada list yang dalam targetku dalam usia 23 harus diblacklist. Sebutlah DM 3 ( Daurah Marhalah 3 ) ini semisal makhluk tingkatan akhir dari jenjang organisasi eksternal mahasiswa yang kuikuti. Berhubung hari ini aku resmi menjadi alumni dari organisasi tersebut, rasanya memang akan terjadi rekontruksi dalam bentuk yang beda. Misalnya Daurah Marhalah tadi menjadi Daurah Munakahat (gak mau translate ah, biarkan jomblo berimajinasi wkwkwkwk)
Penutup
Sekali lagi tak ada yang tidak mungkin dalam kehidupan. Sekalipun tidak tercapai, tak berarti itu adalah kegagalan mutlak, bisa jadi kesuksesan yang tertunda atau seperti yang ku sebut tadi berekontruksi dalam bentuk yang beda. salam super hehe.
Oke kali ini, aku mengutip quote dari teorema manajemen, gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan.
Please jangan bilang kalau sukses itu tak semudah apa yang dikatakan Pak Mario Teguh, atau motivator lainnya. Keluarlah dari zona berlindung pada kosa kata pasrah dan takdir. Ini seperti sebuah kelumrahan yang sebenarnya salah kaprah. Pasrah artinya tidak berpangku tangan tetapi mengambil tindakan dan kesempatan. Begitu pun takdir, ia adalah ketetapan Tuhan namun kitalah yang menentukan ketetapan tersebut. Artinya kembali diri kitalah yang menjadi kunci akan seperti apa takdir kehidupan kita.
Dengan resolusi semoga langkah kita semakin terarah dan termotivasi untuk menggapai tujuan. Tidak lagi beralibi bahwa hidup itu seperti air yang mengalir, karena sebenarnya air yang mengalir pun selalu tahu ke mana dia harus mengalir.