Mengukir Pelangi Pada Sebungkus Dodol



Akhir  bulan yang biasanya membuat setiap penghuni gigit jari dan mengurung diri di kos-kosannya karena terkena penyakit penyempitan pembuluh dompet akibat suplai amunisi yang kian menipis.Tapi tidak untuk kali ini karena penghujung bulan ini  telah menjanjikan binar-binar mata yang akan memancarkan kecerian juga bibir-bibir yang akan membentuk senyuman.Tak lain itu karena menjelang libur panjang semester yang di nanti-nantikan oleh seluruh mahasiswa  terutama mereka yang merantau.Tradisi pulkam pun di sambut dengan sukacita.M aka tak aneh wajah murung di setiap akhir bulan telah tergantikan dengan wajah penuh antusias menyambut holiday yang di nantikan. Permintaan akan pesanan makanan khas setiap daerah pun meningkat. Begitu pun aku dan kawan-kawan seperjuangan yang tak melewatkan begitu saja moment liburan ini. Aku yang di wanti-wanti harus pulang kembali dengan membawa kurupuk kulit+kakaren lebaran tapi syukurlah aku tidak di minta untuk membawa domba Garut yang pasti tak bisa aku penuhi, Icha kawanku yang asli Cianjur di tugaskan membawa Taucho dan Meli pun mendapatkan tugas yang sama harus membawa Apel Malangnya.
Aku pun menikmati rutinitas yang lebih menghidupkan hari-hariku di kampung halaman  tercinta. Disini Garut mengisnpirasiku, Aku mulai menata hidupku, menyusun puzzle tentang cita-cita itu. Optimisme itu hadir bahwa tak ada mimpi yang teralu besar tapi langkah kitalah yang kecil. Maka eksperimen pun kembali di mulai setelah sempat terbengkalai dan mulai menemukan serpihan asa itu.
 Di sela-sela liburan ini selain misi cita-citaku, aku di sibukkan juga dengan persiapan keluargaku menjadi tuan rumah acara Halal Bi Halal,sebuah acara reuni keluarga yang memang menjadi rutinitas.Apalagi untuk kali ini keluargaku yang menjadi tuan rumah,setelah tahun kemarin reuni itu di adakan di kota hujan dengan paket holiday di kebun raya kota bogor.Maka aku pun sibuk membuat list objek wisata untuk holiday keluargaku.Sebenarnya untuk tahun ini yang menjadi tuan rumah adalah giliran Tanteku yang tinggal di Bandung,namun karena hasil vote memutuskan yang menjadi tuan rumah adalah keluargaku dengan alasan ingin merasakan keindahan kota intan.
            Garut Kota intan,tentu seperti  julukannya intan yang menggambarkan sejuta keindahan di dalamnya,namun sayangnya keindahan intan tersebut belum terkuak sepenuhnya masih banyak orang yang tak mengetahuinya,aku jadi teringat kisah lucu adikku defia yang sekarang duduk di kelas V di marahi oleh Gurunya saat pelajaran geografi karena tak bisa menunjukan kota Garut,sekecil itukah kota Garut hingga tak terlihat di peta dunia dan tak nampak   di pelupuk mata.Tapi tak apa,bukankah intan,berlian dan permata lainnya berukuran kecil?biarpun kecil tapi ia sangat berharga. Ada juga kisah Saat awal-awal kuliah yang memang bertemu banyak orang perantau.ketika Meli yang asli anak Malang bertanya padaku”Dil,Garut itu di sebelah mananya Bandung yah?”tanda-tanda asing yang seperti ini pun aku dapati dari teman-temanku lainnya  yang masih asing akan kota kelahiranku,aku pun memakluminya karena kadang aku pun di posisi yang sama,asing akan kota-kota sebrang asal teman-temanku.Inilah serunya bisa berbagi dengan saudara-saudara kita yang berbeda daerah,bisa mengenal berbagai bahasa,berbagai kebudayaan dan cerita-cerita uniknya,inilah indahnya nusantaraku penuh dengan keragaman yang mempesona.Kadang obrolan bersama teman-temanku pun menjadi ajang promosi daerah asalnya,Meli yang mempromosikan apelnya,Yanti anak Palembang mempromosikan empe-empenya,tak ketinggalan icha mempromosikan tauchonya juga Rima mempromosikan udangnya dan promosi-promosi daerah lainnya.
            Kembali ke persiapan keluargaku mempersiapkan reuni,dari beberapa list yang ku buat,ada beberapa pilihan pertama objek wisata darajat yang memiliki keindahan panorama alam yang indah dan di sana ada kawah yang memperindah pemandangan.Alternatif lainnya ada pantai Santolo yang berlokasi di daerah  Garut Selatan,Situ Bagendit dengan cerita asal-muasalnya yang menarik juga tempat pemandian cipanas yang airnya mengalir langsung dari pegunungan yang juga memperpanjang list,namun vote pun memutuskan untuk berlibur ke Darajat pass.Aku yang pernah kesini sebelumnya tak merasa bosan,apalagi dengan kebersamaan yang memperindah pemandangan di sini.Arif yang tak lain sepupuku tak henti-hentinya mengabadikan pemandangan di sini dengan kameranya.
            “Untuk bahan upload di FB yah?”tanyaku
            “kalo iya kenapa,masalah buat loe?”jawabnya dengan sinis
            “Pasti bunyi update statusnya gini,pemandangannya cantik,secantik sepupuku”ledekku
            “hah?ujungnya berbau fitnah tuh”jawab Arif
            “kali-kali update yang nyenengin aku,gak rugi ini kan?”pintaku
            “Dengan ngeupload fhoto-fhoto di sini itu kan berarti aku ngepromosiin kotamu,yah ikut senang dong kalau ada yang ngepromosiin kotamu”jawabnya menutup obrolan dan meninggalakanku.
            Setelah menikmati liburan yang mengasyikan itu,keluarga Tante dan Pamanku pun bersiap-siap untuk kembali ke kampung halaman.Arif anaknya pamanku yang keresan tinggal di Garut pun meminta perpanjangan waktu agar bisa mengitari pelosok kota Garut lainnya.
            “kerasan yah tinggal di sini,udah pindah warga daerah saja”celotehku
            “usul yang bagus,kalau bisa sekolah di sini seru tuh kayanya?”jawab Arif
            “ciyus?mau sekolah di sini?”ledekku
            “Enelan…Sumpah”balas Arif meledekku.
           
Tetap saja akhirnya Arif pun tak bisa berlama-lama karaena jadwal liburnya di batas deadline,dan sebelum mereka pulang,Tante dan Pamanku memborong produk baruku yang masih dalam tahap launching untuk di jadikan buah tangan selain makanan khas lainnya seperti kurupuk kuli yang gurih dan renyah..Iya diam-diam aku mengamalkan ilmu yang ku dapat di bangku kuliah juga untuk mengasah skil ku dalam berwirausaha.Inilah alasanku bangga akan kota kelahiranku,bukan karena lahir dan di besarkan di sini tapi karena Garut telah menginspirasiku dan mejadi kebanggaanku.
Garut menginspirasiku dari makanan khasnya yaitu dodol,makanan yang dari kecil tak aku sukai dan merupakan mata pencahararian keluargaku.Dari ketidaksukaan itulah aku mencari varian baru dari produk dodol agar bisa menumbuhkan rasa sukaku akan produk dodol,karena hobiku permen maka terbesitlah ide untuk membuat permen dodol,awalnya terasa aneh tapi produk itu pun akhirnya tercipta juga,permen dodol yang menyerupai permen jelly.Tentu awal mula pembuatannya memerlukan proses,tidak seperti trick sulap yang sekali mengucap mantra abakadabra langsung jadi.Exsperimen pun di lakukan berkali-kali,Ibuku yang menjadi dewan juri masih saja memberikan komentarnya,dari komposisi yang kurang,kurang manislah,tekstur yang terlalu lembek dan komentar-komentar lainnya sebelum akhirnya aku bisa bernafas lega karena bisa lulus seleksi dari audisi pembuatan pedol alias permen dodol.
Tahap Selanjutnya adalah proses pecking,dalam proses pecking aku membagi menjadi dua kemasan,kemasan besar dengan isi 30 pedol dan kemasan kecil dengan isi 10 pedol,karena terinpirasi dari kota lahirku,maka ku memasukan unsur Garut dalam kemasan pedolku.Seperti gambar babancong yang tak lain symbol dari macapat kabupaten Garut,Domba Garut,dan tentunya dodol yang memang masih kembaran dengan pedolku.Step by step aku melangkah mengembangkan usaha dan mencoba berpijak dengan kaki sendiri setelah sekian lamanya bergantung kepada kedua orang tuaku.Tentu keluargaku mendungku dan sangat berperan besar dalam rintisan usahaku ini.Merekalah tutor bisnisku dan darinya aku mendapatkan peluang untuk mempraktekan teori ATM(amati,tiru,Modifikasi) dan lebih dari itu,bagiku mereka adalah modal terbesarku.
Di penghujung masa liburku,ada moment yang tak akan ku lupakan,yakni saat aku yang coba-coba ikut di ajang penghargaan UMKM AWARDS dan di luar dugaan aku yang niat awal hanya ingin mempromosikan produk bisa membawa pulang piala penghargaan untuk katagori pengusaha pemula.Moment di saat penerimaan piala itu adalah moment yang akan selalu terkenang,kebahagian saat itu sungguh tak bisa terlukiskan.
Kebahagiaan pun tak sampai di sana,semenjak penghargaan itu,tawaran mengisi seminar entrepreneur pun berdatangan dan aku pun menikmati anugrahNya yang bisa membuatku menjelajahi berbagai daerah dan mempromosikan kota intanku.Mengenalkan kota intan dan bisa mengenal keragaman daerah lainnya.Bisa menjelajahi senusantara ini dan bisa mengenal keindahan dan keragaman di negriku yang mempesona ini menjadi harapanku
Dan angin pun  mengabarkan berita bahagiaku pada teman-teman kelasku,mereka yang mengetahui kabar tentangku dari koran yang meliputku saat menjadi pemateri.Jadilah mereka mewawancaraiku  untuk meminta konfirmasi kebenaran karena aku yang belum sempat menceritakan apapun bahkan untuk mempromosikan pun aku tak sempat melakukannya.
“Adilla Sugiarti pengusaha muda yang bangga akan kota kelahirannyadan berharap bisa mempromosikan keindahan Garut dengan pedol pelanginya berbagi kisah…bla..bla.bla”Ucap Melli dengan gaya presenternya membacakan Koran
“Dil..kok gak ngasih tahu kita-kita sih?”Tanya Icha
“kalau di expose ntar di kirain sombong lagi”jawabku
”Ah..alibimu Dil,ada-ada saja,coba kalau kamu ngasih tahu kita kan bisa jadi konsumentmu”
“jadi kalau sekarang aku promosi kalian mau memborong pedolku?”
“Ah sudah kadaluarsa,sekarang bukan saatnya berbagi info tapi berbagi rezeki,hayo dana CSRmu keluarkan untuk mentraktir kita-kita”
“sudah kaya perusahaan raksasa saja ada CSR,tapi amiin deh mudah-mudahan menjadi do’a”
Jadilah aku mentraktir teman-temanku,obrolan pun terus berlanjut dan aku pun menjadi pembicara dalam agenda curcol with teman-temanku dengan tema masih tentang pedol pelangiku.dan Icha menanggapi obrolanku bahwa dirinya terinpirasi untuk membuat taucho rasa cokelat.tentu saja tanggapannya itu mengundang tawa.Terdengar aneh tapi bukankah di dunia itu tak ada yang tak mungkin ,sekarang aneh tapi nanti siapa yang tahu?nothing imposibble dan itu pun yang aku alami,dodol yang sejak kecil tak aku sukai tapi kini ia menjadi kebanggaanku.seperti kebanggaanku akan kota lahirku.Garut yang telah menginspirasiku dan mengantarkanku menemukan pelangiku,Begitu pun dengan ide Icha yang ingin mengembangkan varian rasa pada makanan khas Cianjurnya.Aku pun yakin akan sejuta inspirasi yang bisa terlahir dari keragaman daerah seantero nusantara ini yang bisa di jadikan langkah awal untuk berkontribusi terhadap nusa dan bangsa.




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »