BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Sejarah
telah membuktikan bahwa pesona Islam pernah menghiasi peradaban dunia,selama 13
abad lebih Islam berjaya dengan ikebesarannya,dalam sejarah dunia tidak ada
institusi yang dengan ideologinya mampu bertahan dengan kuun waktu yang sangat
lama dengan kekuasaan yang membentang luas dan segudang prestasi yang di
capainya.
Uni
Soviet dengan komunisnya hanya bertahan tidak sampai 100 tahun,begitupun AS dengan
kapitalisnya yang kurang dari 200 tahun kini mulai menampakkan tanda-tanda
kehancurannya dan ini adalah signal bahwa kebangkitan Islam bukanlah sebuah
eutopia,setelah 80 tahun yang lalu runtuhnya Turki Utsmani yang penuh dengan
konspirasi jahat Negara-negara Barat pasti akan ada momentum untuk kembalinya
Islam menjadi peradaban dunia.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, masalah pokok disini adalah :
1. Bagaimana
Sejarah runtuhnya Turki Utsmani?
2. Bagaimana
perjuangan Islam pasca runtuhnya Turki Utsmani?
3. Manakah
pergerakan yang cocok untuk Indonesia?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan
penulisan ini yaitu :
1. Mengetahui
Sejarah runtuhnya Turki Utsmani
2. Mempelajari
perjuangan Islam pasca runtuhnya Turki Utsmani dengan para tooh yang mendirikan
pergerakan
3. Manakah
pergerakan Islam yang cocok untuk Indonesia
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah
Kegemilangan
Al-Fatih dalam menaklukkan konstantinopel sekaligus sebagai pembuktian bahwa
hadist yang menjadi pembakar semangat para mujahid dari generasi rasululah
sampai tabi’in adalah benar dan Al-Fatih telah membuktian itu sekaligus memancarkan kembali pesona Islam yang mulai
meredup pasca runtuhnya Daulah Abbasyiah.
Namun
masa kegemilangin ini bertahan hanya 7 abad. Di akhir pemerintahan terjadi
perselisaihan,politik,fanatisme,perebutan kekuasaan dan ambisi kedudukan mulai
menyerang para penguasa kala itu,mereka tenggelam dalam beragam
kemewahan,pertentangan mazhab,kesalahan dalam memahami agama dan memberikan
kepercayaan serta mendelegasikan wewenang kepada yang tidak berkapasitas.
Ketika
racun peradaban mulai menghampiri, di ujung sana terjadi pengkonsolidasian untuk
menghimpun kekuatan dalam membagun peradaban baru menggantikan peradaban Islam
yang semakin melemah.Eropa mulai menggeliat dan mempelajari kesuksesan
peradaban Islam dan mereka begitu menikmati setiap kemunduran peradaban Islam
yang mengantarkan mereka untuk menaiki puncak kekuasaan. Namun factor utama
dalam kemunduran itu adalah dari phak internal kaum muslim sendiri yang aspek
ruhiyahnya melemah sehingga dekadensi moral pun terjadi dan mengantarkan mereka
pada kemunduran.
Muhamad
Abduh pernah mengingatkan ketika perselisihan Arab dan Turki memanas”Maka
apabila kekuatan kedua bangsa itu melemah, Eropalah yang menjadi kuat, mereka
sudah lama menunggu antara pertarungan umat Islam tersebut dan kemudian mereka
ingin menguasai kedua Negara tersebut atau salah satunya yang terlemah .Padahal
waktu itu kedua bangsa tadi adalah yang terkuat diantara umat islam .Oleh
karenya pertarungan kedua bangsa tadi akan melemahkan Islam dan mengantarkan
pada kehancurannya”.(Dari Muhammad Imarah,Al-Jami’iyah Al-Islamiyyah wal fikroh
Al-qaumiyah,Daar assyuruq,1414-1994,hal.53,54).
Di
tengah-tengah kondisi Islam yang melemah akibat perpecahan internalnya
muncullah sosok seorang yang memanfaatkan keadaan dia adalah Mustafa kamal .Turki
pada waktu itu sedang dalam periode sejarahnya yang paling buruk. Kehidupan
ekonomi dan sosial negri itu sedang lumpuh. Bangsa turki dikenal gagah menjadi
menjrit geram dibawah tekanan kekuasaan sultan Abdul Hamid yang dispotik. Ibu
kota menjadi intrik asing, dan pada gilirannya kendali sultan makin mengendur
terhadap daerah kekuasaannyayang amat luas, dan juga dibidang internasional. Inilah
yang menyebabkan sultan dijuluki “orang sakit di Eropa”.Sekelopok pemuda di
sekolah staf Konstantinopel membentuk sebuah kelompok revolusioner rahasia.
Dikenal dengan nama “Vatan” (tanah air), tujuannya hendak membebaskan Turki
dari kekuasaan Sultan Abdul Hamid yang dispotik. Kamal muda yang menjadi
pemimpinnya. Kemudian kamal bekerjasama dengan kolega-koleganya membentuk
sebuah partai politikyang mereka berinama “Vatan wa Huriyat”.
Menurut
Mustafa Kamal, “hal yang menjadi pokok bagi rakyat Turki adalah hidup dalam
martabat dan rasa hormat. Ini hanya dapat terlaksana jika rakyat menikmati
kemerdekaan penuh. Bagaimanapun tinggi kemakmuran dan kesejahteraan suatu
bangsa , tetapi jika tidak merdeka harkatnya sebagai bangsa tidak ada. Mereka
sedikitnya berhak atas suatu posisi yang lebih tinggi dari tempat seorang budak
belian di dalam masyarakat yang berbudaya. Bagi sebuah bangsa yang merhargai
harkat dirinya seperti halnya Turki, lebih baik hilang lenyap dari muka bumi
dari pada hidup sebagai budak belian. Konsekuensinya ialah “merdeka atau mati”.
Turki
merdeka pada 23 juli 1923 dan dinyatakan sebagai Republik, ketika kemerdekaan
Turki telah mantap, Mustafa kamal mengemban tanggung jawab membangun Turki
menjadi negara yang Modern.
Untuk menempatkan Turki di antara bangsa-bangsa yang berbudaya dan terhormat, Mustafa harus mengadakan serangkaian reformasi yang menjangkau jauh ke depan dari dalam bidang politik, sosial, yudisial, ekonomi, dan budaya. Untuk itu dia menggunakan cara-cara refolusioner. Oposisi kolot dibuatnya tidak berumur panjang, karena ditindaknya dengan tangan besi.Reformasi yang revolusioner itu segera kelihatan dengan berubahnya wajah Turki yang menyeluruh. Kepahlawanan yang sebenarnya justru perusak sendi kehidupan
Reformasi-reformasi yang dilakukan oleh Mustafa Kamal diantaranya :
1. Pengapusan Khilafah menjadi Republik.
2. Klausal sekularisasi negara dimasukkan dan undang-undang negara.
3. Melarang pemakaian peci fez, dan mengadopsi pakaian eropa.
4. Diperkenalkannya huruf latin sebagai pengganti huruf arab.
5. Penghapusan cadar dikalangan wanita Turki, dan mengenalkan sekolah campuran di institut-institut pendidikan, serta memberikan hak-hak wanita sejajar dengan kaum pria
Untuk menempatkan Turki di antara bangsa-bangsa yang berbudaya dan terhormat, Mustafa harus mengadakan serangkaian reformasi yang menjangkau jauh ke depan dari dalam bidang politik, sosial, yudisial, ekonomi, dan budaya. Untuk itu dia menggunakan cara-cara refolusioner. Oposisi kolot dibuatnya tidak berumur panjang, karena ditindaknya dengan tangan besi.Reformasi yang revolusioner itu segera kelihatan dengan berubahnya wajah Turki yang menyeluruh. Kepahlawanan yang sebenarnya justru perusak sendi kehidupan
Reformasi-reformasi yang dilakukan oleh Mustafa Kamal diantaranya :
1. Pengapusan Khilafah menjadi Republik.
2. Klausal sekularisasi negara dimasukkan dan undang-undang negara.
3. Melarang pemakaian peci fez, dan mengadopsi pakaian eropa.
4. Diperkenalkannya huruf latin sebagai pengganti huruf arab.
5. Penghapusan cadar dikalangan wanita Turki, dan mengenalkan sekolah campuran di institut-institut pendidikan, serta memberikan hak-hak wanita sejajar dengan kaum pria
2.2 Perjuangan Islam Pasca Runtuhnya
Khilafah Utsmaniyah
Pasca untuhnya Turki Utsmani,
perkembangan pemikiran Islam kontemporer semakin kompleks.Para Intelektual aktivis mencoba
berperan dalam transformasi masyarakat mereka. Di akhir abad 20,Dari benua
Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia, kaum intelektual aktivis muslim ni menjadi pemikir
Islam kontemporer yang berpengaruh. Pemikiran mereka menjadi dasar bagi
beberapa gerakan Islam di seluruh dunia. Bahkan bagi mereka yang tidak
sependapat engan mereka dan menyanggah pendapat mereka, para pemikir aktivis
ini telah membentuk konsep dunia dan menentukan arah dari sebagian besar
perdebatan di dunia muslim. Orang-orang ini, organisasi mereka, dan model
pemikiran mereka telah menjadi bagian dari jantung keangkitan Islam di akhir
abad dua puluh.
2.3 Macam-macam Pergerakan Islam
kontemporer dan pemikiran tokoh
Robert Jakson pernah berkata,”tidak ada sebuah
dakwah atau gerakan atau risalah yang dikenal di dunia timur maupun di dunia
Barat baik pada masa lalu maupun masa sekarang yang tidak dibahas dan dibacanya
atau dipelajari tokoh-tokohnya,dianalisa kegagalan dan keberhasilannya. Berikut
adalah beberapa biografi singkat para tokoh pergerakaan Islam kontemporer:
1.
Muhammad Abduh
a.
Biografi singkat
Syeikh Muhamad Abduh bernama lengkap Muhammad bin Abduh bin
Hasan Khairullah. Beliau dilahirkan di desa Mahallat Nashr di Kabupaten
al-Buhairah, Mesir pada 1850 M/1266 H, berasal dari keluarga yang tidak
tergolong kaya dan bukan pula keturunan bangsawan.
Ketika Jamaluddin al-Afghani tiba di Mesir, tahun 1871,
kehadirannya disambut oleh Muhammad Abduh dengan menghadiri pertemuan-pertemuan
ilmiah yang diadakan olehnya. Hubungan ini mengalihkan kecenderungan Muhammad
Abduh dari tasawuf dalam arti yang sempit, sebagai bentuk tata cara berpakaian
dan zikir, kepada tasawuf dalam arti yang lain, yaitu perjuangan untuk
melakukan perbaikan keadaan masyarakat, membimbing mereka untuk maju, dan
membela ajaran-ajaran Islam.
Setelah dua tahun sejak pertemuannya dengan Jamaluddin
al-Afghani, terjadilah perubahan yang sangat berarti pada kepribadian Abduh dan
mulailah ia menulis kitab-kitab karangannya seperti Risalah al-'Aridat (1837),
disusul kemudian dengan Hasyiah Syarah al-Jalal ad-Diwani Lil ‘Aqaid
adh-Adhudhiyah (1875). Dalam karangannya ini, Abduh yang ketika itu baru
berumur 26 tahun telah menulis dengan mendalam tentang aliran-aliran filsafat,
ilmu kalam (teologi), dan tasawwuf, serta mengkritik pendapat-pendapat yang
dianggapnya salah.
b.
Pemikiran Muhammad Abduh
Beberapa karyanya adalah :
1) Syarah Nahjul Balaghah
(Komentar menyangkut kumpulan pidato dan ucapan Imam Ali bin Abi Thalib);
2) Menerjemahkan karangan
Jamaluddin al-Afghani dari bahasa Persia, Ar-Raddu 'Ala ad-Dahriyyin (Bantahan
terhadap orang yang tidak mempercayai wujud Tuhan); dan
3) Syarah Maqamat Badi'
az-Zaman al-Hamazani (kitab yang menyangkut bahasa dan sastra Arab).
Selain yang telah disebutkan di atas, selama hidupnya beliau
juga melahirkan beberapa karya lain, yaitu:
1) Tafsir al-Qur’an al-Hakim
(belum sempurna, kemudian dirampungkan oleh Rasyid Ridha);
2) Khasyiah ‘Ala Syarh ad-Diwani
li al-‘Aqaid adh-‘Adhudhiyat;
3) Al-Islam wa an-Nashraniyat
ma’a al-‘Ilm wa al-Madaniyat.
Syekh Muhammad Abduh menggerakkan dan mempelopori
kebangkitan intelektual pada paruh kedua abad ke–9. Kebangkitan dan reformasi
dipusatkan pada gerakan kebangkitan, kesadaran, dan pemahaman Islam secara
komprehensif, serta penyembuhan agama dari berbagai problem yang muncul di
tengah-tengah masyarakat modern.
Ada dua fokus utama pemikiran tokoh pembaharu Mesir ini;
Pertama, membebaskan umat dari taqlid dengan berupaya memahami agama langsung
dari sumbernya – al-Qur’an dan Sunnah – sebagaimana dipahami oleh ulama salaf
sebelum berselisih (generasi Sahabat dan Tabi’in). Kedua, memperbaiki gaya
bahasa Arab yang sangat bertele-tele, yang dipenuhi oleh kaidah-kaidah
kebahasaan yang sulit dimengerti. Kedua fokus tersebut ditemukan dengan sangat
jelas dalam karya-karya Abduh di bidang tafsir.
2.Hasan Al-Banna
a.Biografi Singkat
Hasan Al-Banna lahir pada bulan Sya’ban 1324 H bertepatan
dengan september 1906 M, di desa Al-Mahmudiyah di wilayah Al-Bahirah, Mesir.
Ayahnya adalah seorang yang mempunyai pengetahuan luas dalam ilmu
hadits.Semenjak kecil Hasan Al-Banna sudah memiliki wawasan yang luas dan hidup
dalam lingkungan ilmiah terutama ilmu fiqh.Beliau memiliki karya-karya besar
dalam bidang hadits,beliau menyusun hadits dalam musnad dan sunan Imam Syafi’I
sesuai dengan bab-bab fiqih dan diberi judul,”Badai’ul Minan fi Tartibi Musnad
Imam Asy-Syafi’I”,juga dengan musnad Imam Abu Hanifah.
Dalam musnad Imam Ahmad karya terbesarnya mencapai
40.000hadits(dengan beberapa tambahan dari anaknya yang bernama Abdulllah)
sesuai dengan bab-bab fiqih,serta membuat takhrij bagi hadits-hadits
tersebut.Kitab ini diberi judul”A-Fath Ar-Rabbani li Tartib Musnad Al-Imam
Ahmad Bin Hanbal As-Syaibani”.
Hasan Al-Banna memiliki kecerdasan yang tinggi.Hasan
Al-Banna telah lulus dari Darul Ulum pada saat usaianya kurang dari 21 tahun
dan mendapatkan peringkat pertama dari semua mahasiswa.Hasan Al-Banna juga
memperuas cakrawalanya dengan mempelajari kitab-kitab tafsir,fiqih,hadits dan
hukum. Pekerjaan beliau setiap hari ebagai tukang reparasi jam sehingga dikenal
dengan sebutan As-sa’ati (ahli dalam memperbaiki jam). Beliau juga seorang imam
masjid serta pegawai syari’ah di desanya. Beliau mempunyai perpustakaan islam
yang cukup besar.
b.
Hasan Al-Banna,Ikhwanul Muslimin dan politik
Ketika Hasan Al-banna berinteraksi dan berda’wah di tengah
masyarakat. Adalah berarti beliau telah mengetahui arah yang hendak dituju dan
tujuan apa yang hendak dicapai.Pandangan (ru’yah) yang jelas merupakan bagian
yang sangat menentukan keberhasilan da’wah.Hasan Al-banna menjelaskan sasaran
dari setiap tahapan untuk mencapai sasaran pokok.”kami menghendaki individu
muslim, keluarga muslim, dan ummat muslim.
Tujuan utama da’wah adalah memunculkan al-haq. Apabila tujuan utama itu telah tercapai maka kita dapat “membangun individu, keluarga, dan masyarakat, kemudianmembangun ummat. Kemudian kita menjadi saksi (syuhada) atan manusia, seluruh manusia.”Adapun tentang ciri-ciri khusus da’wah ini, maka itu merupakan inti dari ajaran islam itu sendiri. Hasan Al-banna ketika merumuskan ciri-ciri khusus tersebut sebenarnya ia hendak membedakan da’wah ikhwanul muslimin dengan berbagai adah da’wah, partai, thoriqoh tashawuf, organisasi-organisasi sosial, dan berbagai lembga-lembaga ekonomi. Selain itu ada satu hal yang telah disusun dan ditulis Hasan Al-banna, sekaligus dapat dianggap sebagai garis-garis besar da’wah beliau, itulah yang dikenal dengan Al-ushul Al ‘Isyrin (dua puluh prinsip). Karya itu merupakan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang diringkas dan disaring Hasan Al-banna dari dinul islam.
Dua puluh prinsip ini merupakan pokok-pokok pemahaman seorang muslim terhadap agamanya sekaligus merupakan gambaran yang syamil (universal) terhadap da’wah.
Beerapa prinsip pilihan :
a. Islam adalah Nizham Syamil (aturan hidup yang universal) meliputi semua aspek kehidupan. Islam adalah daulah dan tanah air, pemerintah dan ummat, islam adalah moral dan kekuatan, rahmat dan keadilan. Islam adalah peradaban dan undang-undang
Tujuan utama da’wah adalah memunculkan al-haq. Apabila tujuan utama itu telah tercapai maka kita dapat “membangun individu, keluarga, dan masyarakat, kemudianmembangun ummat. Kemudian kita menjadi saksi (syuhada) atan manusia, seluruh manusia.”Adapun tentang ciri-ciri khusus da’wah ini, maka itu merupakan inti dari ajaran islam itu sendiri. Hasan Al-banna ketika merumuskan ciri-ciri khusus tersebut sebenarnya ia hendak membedakan da’wah ikhwanul muslimin dengan berbagai adah da’wah, partai, thoriqoh tashawuf, organisasi-organisasi sosial, dan berbagai lembga-lembaga ekonomi. Selain itu ada satu hal yang telah disusun dan ditulis Hasan Al-banna, sekaligus dapat dianggap sebagai garis-garis besar da’wah beliau, itulah yang dikenal dengan Al-ushul Al ‘Isyrin (dua puluh prinsip). Karya itu merupakan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang diringkas dan disaring Hasan Al-banna dari dinul islam.
Dua puluh prinsip ini merupakan pokok-pokok pemahaman seorang muslim terhadap agamanya sekaligus merupakan gambaran yang syamil (universal) terhadap da’wah.
Beerapa prinsip pilihan :
a. Islam adalah Nizham Syamil (aturan hidup yang universal) meliputi semua aspek kehidupan. Islam adalah daulah dan tanah air, pemerintah dan ummat, islam adalah moral dan kekuatan, rahmat dan keadilan. Islam adalah peradaban dan undang-undang
b. Al-quran dan sunnah adalah nara
sumber setiap muslim dalam mengetahui hukum-hukum islam.
c. Siapa saja dapat diterima atau
ditolak ucapannya, kecuali Rosulullah yang ma’shum
d. Ikhtilaf fiqhi dalam masalah
furu’ tidak menjadi sebab terjadinya perpecahan dalam agama.
e. Tidak boleh mengkafirkan
seseorang muslim yang telah mengucapkan dua kalimah syahadat.
(Arab
حزب التحرير;Party of Liberation; indonesia: 'Partai Pembebasan')
awalnya bernama 'Partai Pembebasan Islam (hizb al-tahrir al-islami)' adalah partai politik berideologi Islam didirikan pada tahun 1952 di Al-quds berdasarkan aqidah Islam.Taqiyyuddin An-nabhani(1905-1978) atau di Indonesia dikenal dengan Syekh Taqiyyuddin An
Nabhani seorang Ulama, Mujtahid, hakim pengadilan
(Qadi) Di Palestina dan lulusan Al Azhar. Beliau hafidz Quran sejak usia 15
tahun. Ia adalah cucu dari Ulama besar pada masa Khilafah Utsmaniyah, Syeikh
Yusuf An-Nabhani.
Hizbut
Tahrir didirikan sebagai organisasi Islam yang bertujuan mengembalikan kaum
muslim untuk kembali taat ke hukum Islam, memperbaiki sistem perundangan dan
hukum negara yang dinilai kufur agar sesuai tuntunan syariat, serta membebaskan
dari gaya hidup dan pengaruh negara barat. Hizbut Tahrir juga bertujuan untuk
membangun kembali pemerintahan Khilafah
Islamiyah di dunia,
sehingga hukum Islam dapat diberlakukan kembali.
Konsep pergerakan Hizbu Tahrir
Semua
mabda’ (ideologi) selain Islam, seperti kapitalisme dan sosialisme
(termasuk di dalamnya komunisme), tidak lain merupakan ideologi-ideologi
destruktif dan bertentangan dengan fitrah kemanusiaan. Ideologi-ideologi
tersebut adalah buatan manusia yang sudah nyata kerusakannya dan telah terbukti
cacat-celanya. Semua ideologi yang ada selain Islam tersebut bertentangan
dengan Islam dan hukumhukumnya. Oleh karena itu, upaya mengambil dan
meyebarluaskannya serta dan membentuk organisasi/partai berdasarkan
ideologi-ideologi tersebut adalah termasuk tindakan yang diharamkan oleh Islam.
Dengan demikian, organisasi/partai umat Islam wajib berdasarkan Islam semata,
baik ide maupun metodenya. Umat Islam haram membentuk organisasi/partai atas
dasar kapitalisme, komunisme, sosialisme, nasionalisme, patriotisme,
primordialisme (sektarianisme), aristokrasi, atau freemasonry. Umat Islam juga
haram menjadi anggota ataupun simpatisan partai-partai di atas karena semuanya
merupakan partai-partai kufur yang mengajak kepada kekufuran.
4.Syaikh Muhammad Hamid al-faqi dan
jama’ah Anshor as-sunnah al-Muhammadiyah (Salafi)
Merupakan aliran salafi dalam umat didirian pada 1345 H/1926
Masehi di Kairo tujuannya adalah untuk mengajak umat kepada tauhid murni.konsep
pemikirannya adalah berusaha berpegang pada tradisi-tradisi yang telah mapan.
Bagi mereka, segala persoalan umat telah diselesaikan secara tuntas oleh para
ulama terdahulu. Tugas kita sekarang hanyalah menyatakan kembali atau
merujukkan dengannya. Perbedaan kelompok ini dengan fundamentalis terletak pada
penerimaannya pada tradisi. Fundamentalis membatasi tradisi yang diterima hanya
sampai pada khulafa' al-rasyidin , sedang tradisionalis melebarkan sampai pada
salaf al-shalih , sehingga mereka bisa menerima kitab-kitab klasik sebagai bahan
rujukannya. Hasan Hanafi pernah mengkritik model pemikiran ini. Yaitu, bahwa
tradisionalis akan menggiring pada ekslusifisme, subjektivisme dan
diterminisme.
5.Muhammad Ilyas dan Jama’ah Tabligh
Didirikan di India oleh Muhammad
Ilyas yang ayahnya bernama syaikh Muhammad Ismail,bermadzhabkan Hanafi,konsep
pemikiran pergerakan ini adalah mengharuskan taklid pada ulama salafi,memisahan
agama dan politik tidak wajib berdakwah di daerah tempat tinggalnya namun wajib
berdakwah di tempat lain,aktifitas jama’ah ini ialah bertabligh(menyampaikan)
dengan metode berdiam diri di mesjid atau melakukan perjalanan ke tempat lain.
BAB III
STUDI KRITIS
3.1 Pergerakan yang Cocok untuk
Indonesia
Setelah dianalisis dari setiap
pergerakan di dunia dengan meihat kondisi kekinian ummat,untuk saat ini
pergerakan jama’ah Ikhwanu Musimin termasuk pergerakan yang masih sesuai dengan
karateristik Indonesia.
Hizbu Tahrir dengan konsepnya memang
memungkinan untuk di terima tapi membutuhkan waktu lama juga konsep kekhilafahannya
yang terus di pertahankan dan sangat menentang pemerintahan tidak seirama
dengan kondisi masyarakat yang belum siap jika ketatanegaraan harus di rubah
secara cepat sedangkan IM dalam mencapai tujuannya bisa menerima kehadiran
demokrasi karena ini bisa di jadikan alat untuk mencapai tujuan karena IM
menghendaki perubahan secara bertahap sehingga masyarakat bisa lebih siap
dengan pemerintahan Islami.
Sedangkan untuk Salafi dan Jama’ah
Tabigh kedua pergerakan ini kurang cocok di Indonesia karena model pergerakannya
akan menggiring pada eksklusifisme.
Namun sangat memungkinkan gerakan-gerakan tersebut berkolaborasi, jika menyatukan fikroh akan selalu menemukan titik perbedaan dan jurang perpisahan alangkah bbaiknya bersama meski tidak bisa bekerja sama setidaknya sama-sama bekerja masih bisa dilakukan. dan satu sama lain saling menguatkan. IM dengan gerakan Sturkturalnya, salafi dan jama'ah Tabligh dengan gerakan kulturalnya dan HT dengan sosialisasi kepemimpinan khilafah yang menjadi harapan bersama.
Namun sangat memungkinkan gerakan-gerakan tersebut berkolaborasi, jika menyatukan fikroh akan selalu menemukan titik perbedaan dan jurang perpisahan alangkah bbaiknya bersama meski tidak bisa bekerja sama setidaknya sama-sama bekerja masih bisa dilakukan. dan satu sama lain saling menguatkan. IM dengan gerakan Sturkturalnya, salafi dan jama'ah Tabligh dengan gerakan kulturalnya dan HT dengan sosialisasi kepemimpinan khilafah yang menjadi harapan bersama.
BAB IV
KESIMPULAN
Dapat
di simpulkan bahwa dari landasan teori yang di paparkan di atas dan analisa
dari studi kritis yang merupakan perbandingan model beberapa pergerakan,untuk
saat ini pergerakan Islam yang lebih bisa diterima untuk masyarakat di Indonesia adalah Ikhwanul
Muslimin.
Namun sangat memungkinkan gerakan-gerakan tersebut berkolaborasi, jika menyatukan fikroh akan selalu menemukan titik perbedaan dan jurang perpisahan alangkah bbaiknya bersama meski tidak bisa bekerja sama setidaknya sama-sama bekerja masih bisa dilakukan. dan satu sama lain saling menguatkan. IM dengan gerakan Sturkturalnya, salafi dan jama'ah Tabligh dengan gerakan kulturalnya dan HT dengan sosialisasi kepemimpinan khilafah yang menjadi harapan bersama.
Namun sangat memungkinkan gerakan-gerakan tersebut berkolaborasi, jika menyatukan fikroh akan selalu menemukan titik perbedaan dan jurang perpisahan alangkah bbaiknya bersama meski tidak bisa bekerja sama setidaknya sama-sama bekerja masih bisa dilakukan. dan satu sama lain saling menguatkan. IM dengan gerakan Sturkturalnya, salafi dan jama'ah Tabligh dengan gerakan kulturalnya dan HT dengan sosialisasi kepemimpinan khilafah yang menjadi harapan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Menuju Jamaatul Muslimin
Muhammad Evandi,Inilah
politikku
http://
://id.wikipedia.org/wiki/Jamaah_Tabligh