FGD 1 (Toleransi dan Sinergitas antar Pergerakan di
Indonesia)
1. Sejarah dan
pemikiran 3 pergerakan (Muhammadiyah, Nu, Persis)
Persis
Lahirnya Persis Diawali dengan terbentuknya suatu kelompok
tadarusan (penalaahan agama Islam di kota Bandung yang dipimpin oleh H. Zamzam
dan H. Muhammad Yunus, dan kesadaran akan kehidupan berjamaah, berimamah,
berimarah dalam menyebarkan syiar Islam, menumbuhkan semangat kelompok tadarus
ini untuk mendirikan sebuah organisasi baru dengan cirri dan karateristik yang
khas.
Pada dasarnya, perhatian Persis ditujukan terutama pada
faham Al-Quran dan Sunnah.
Gerak perjuangan
Persis tidak terbatas pada persoalan persoalan ibadah dalam arti sempit, tetapi
meluas kepada persoalan-persoalan strategis yang dibutuhkan oleh umat Islam
terutama pada urusan muamalah dan peningkatan pengkajian pemikiran keislaman.
Muhammadiyah
Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18
November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah
kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan
perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri
berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh
seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan
atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.
Kata ”Muhammadiyah” secara bahasa berarti ”pengikut Nabi
Muhammad”. Penggunaan kata ”Muhammadiyah” dimaksudkan untuk menisbahkan
(menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad Dan tujuannya
ialah memahami dan melaksanakan agama Islam sebagai yang memang ajaran yang
serta dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, agar supaya dapat menjalani kehidupan
dunia sepanjang kemauan agama Islam.
Nahdatul Ulama
Nahdatul Ulama disingkat NU, yang merupakan suatu jam’iyah
Diniyah Islamiyah yang berarti Organisasi Keagamaan Islam. Didirikan di
Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926 M/16 Rajab 1344 H. Organisasi ini
merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia dewasa ini. NU
mempersatukan solidaritas ulama tradisional dan para pengikut mereka yang berfaham
salah satu dari empat mazhab Fikih Islam Sunni terutama Mazhab Syafi’i. Basis
sosial Nu dahulu dan kini terutama masih berada di pesantren.
2. Tawaran
bersinergi antar 3 pergerakan yang ada di Indonesia
1.Dalam
memberantas aliran sesat
2.Dalam
solidaritas untuk Timteng yang mengalami konflik
3.Dalam
pendidikan
3.Tawaran bertoleransi antar 3 pergerakan yang ada di
Indonesia
Dari tawaran sinergitas tadi Pengurus Ketiga ormas tersebut
memperlihatkan sikap kerjasama mereka kepada masyarakat umum sehingga mereka
bisa faham bahwa guru-guru mereka bisa bersinergitas agar sikap toleransi pun
terbangun
FGD 2 (Konsep dan Kontekstualisasi Islam di Indonesia)
1. Konsep Negara
Negara merupakan
suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua
individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Unsur suatu
Negara adalah adanya rakyat,wilayah,aturan dan pengakuan Negara lain.
Study negara Indonesia
Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik atau lebih dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).Dengan konsitusi UUd 45 dan demografi masyarakat yang beraneka ragam
budaya dan kultur.
2.
Kontekstualisasi negara Islam di Indonesia
Dengan dakwal cultural(tarbiyah)kepada masyarakat dan dakwah
Struktural(politik)
FGD 3 (Rekayasa Kemenangan Siyasi Kampus)
1. Analisa siyasi kampus (IT TELKOM)
a. Peta politik
Kekuatan:kader
banyak,adanya sinergitas dengan organ internal (LDK)dan dukungan mahasiwa ammah
serta tidak adanya intervensi pihak kampus
\c. Kompetitor
KAMMI
Himpunan
Mahasiswa Islam
2. Konsep rekayasa sosial yang ditawarkan
(evolusi/revolusi/reformasi)
Ketika FGD kami
mengambil revolusi namun setelah dianalisa langkah yang kami ambil reformasi
3. Grand design KAMMI dalam upaya memenangkan siyasi kampus
Optimalisasi
DPM,Konsolidasi kader dan input kader KAMMI di KPU juga membuat aturan yang
bisa mempersempit peluang pesaing.
FGD 4 (Grand Design KAMMI untuk Indonesia Berdasarkan Tafsir
Paradigma Pergerakan KAMMI)
1. Konsep 4
paradigma KAMMI
Dalam buku menyiapkan momentum karya Rijalul imam seorang
muslim negarawan yang pada dirimya telah terinternalisasi konsep paradigm
gerakan adalah seorang yang memiliki ideology Islam yang konsisten,memiliki
basis pengetahuan yang mapan,kontribusi dalam pemecahan umat juga sebagai
perekat komponan bangsa.
2. Deskripsi
bangsa dan negara Indonesia yang islami
Kami mengibaratkan bangsa dan Negara Indonesia yang islami
itu seperti madina,namun tentu untuk menuju itu kita peril proses panjang dan
langkah awalnya adalah mengislamkan dulu masyarakatnya.
3. Grand design
KAMMI untuk Indonesia
Dari paradigma gerakan tauhid:Setiap kader/Alumni KAMMI
dimanapun ranahnya harus memiliki ideology Islam dan bisa mensibgah lingkungan
sekitarnya
Dari gerakan Intelektual profetik:lahirnya para
pemikir/pakar dari berbagai disiplin ilmu dan kader/alumni harus bisa masuk ke
setiap lini itu
Dari gerakan social independen:Setiap kader/Alumni
menjadikan setiap lini sebagai kontribusi untuk ummat
Dari gerakan ektraparlementer:Setiap kader mengawal
kebijakan pemerintah.