Ketika Kita menjadi KAMMI

Masa kuliah adalah masa dimana pilihan untuk berkembang itu terbuka lebar. Terbebas dari rapor yang harus terhindar dari keterangan alpa, bolos sekalipun tak perlu lagi menitipkan surat tetapi diganti dengan titip absen siluman. Ini adalah bagian dari fase dimana seseorang akan menerima konsekuensi dari pilihannya.Akan sangat disayangkan jika masa kuliah hanya dihabiskan untuk kuliah lalu pulang saja apalagi hanya sekadar kuliah lalu nongkrong.

Pintu untuk berorganisasi ketika masa kuliah itu adalah kesempatan yang berhak untuk kamu rasakan, bisa terlibat dalam organisasi intra kampus atau ekstra kampus. Atau bahkan menjadi seorang double player yang menjadikanmu semakin lekat dengan dinobatkan sebagai aktivis. 

KAMMI adalah salah satu organisasi ekstra kampus yang lahir ketika masa orde baru dan patut untuk kamu pertimbangkan, dimana salah satu keuntungan terlibat dalam organisasi ekstra adalah meluaskan jaringan. Di sana kamu akan digembleng bukan untuk sekadar menjadi mahasiswa, tetapi menjadi seorang yang berkarakter pemimpin dengan jiwa hanif dan intelektualitas bernalar ilmiah yang tak abai dengan kondisi sosial masyarakat. Kadang pandangan mahasiswa mengenai organisasi ekstra seperti KAMMI bak memandang materi perkuliahan yang sukar, padahal banyak hal menyenangkan yang juga dirasakan aktivis KAMMI.

Berikut ini adalah hal-hal pengalaman berkesan yang sering kali dirasakan oleh aktivis KAMMI.

1. Menjadi Mansur.

Mansur alias manusia syura, pesan dari ponsel seorang kader KAMMI biasanya pasti ditemui jarkom info untuk syura. Atau ketika kamu menjadi PJ syura dengan tugas menjarkom seluruh pengurus, dari puluhan SMS yang kamu kirim, yang hadir hanya hitungan jari. Disana adalah saat yang tepat untuk melontarkan jargon kekinian, "Yang sabar mblo, ini ujian"

2. Demo

Aktivitas yang satu ini, dirasa masih menjadi benci-benci rindu oleh mahasiwa bahkan sebagian aktivis. Belum berasa menjadi mahasiswa jika belum pernah ikut aksi jalanan. Namun akan ditemui perbedaan antara aksi solidaritas kemanusiaan yang banyak diikuti oleh mahasiswa dengan aksi jalanan untuk social control kepada pemerintah yang sepi dengan masa aksi.

3. Quote ala jomblo aktivis KAMMI

Aku + kamu = KAMMI adalah quote umum kader KAMMI untuk menutupi kejombloannya.

4. Sidang Mantuba

Mantuba adalah sejenis makluk asing dari planet lain yang mewajibkan seorang aktivis untuk membaca dan memahami buku yang dijadikan pedoman untuk referensi intelektualitas dalam pergerakan KAMMI.

Saat bagian kaderisasi mengevaluasi tugas baca para kadernya, seringkali episode buku yang tertukar itu terjadi. Seharusnya buku nuansa pergerakan malah terganti dengan novela atau buku kisaran pernikahan

5. Dilema aksi atau kuliah

Sebelum seorang mahasiswa tingkat akhir digalaukan dengan pilihan maisah, kuliah, Aisyah dan dakwah. Terlebih dahulu ia akan dihadapkan dengan pilihan rumit, yakni pilih kuliah atau aksi? Dimana aksi adalah amanah rakyat, dan kuliah adalah amanah orangtua.

Lima hal itu, sering kali dirasakan oleh aktivis KAMMI dan akan terkenang dalam perjalanan hidupnya.

 

 

 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »