Filosofi Valas

Minggu kemarin dalam senja yang ditemani hujan, sebagai mahasiswa kelas karyawan saya putuskan untuk tetap pergi ngampus. Hujan adalah berkah maka tak pentas untuk dijadikan kambing hitam..
Aku memiliki impian untuk menjejakkan kaki ke luar negeri, tentu selain mempelajari bahasa asing, aku juga harus mempelajari valas atau valuta asing yang merupakan media yang digunakan dalam bertransaksi dengan mata uang mancanegara sebagai partner yang tak bisa  dipisahkan. Nah, tepatnya senja yang kemudian memasuki sabtu malam itu, dalam duduk manisku aku lamat - lamat mencerna materi tentang valas.
Pasar Valuta Asing atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mmemperoleh uang dari mata uang asing atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, mentransfer daya beli antarnegara, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
Dimana dalam transaksi valas yang diperjualbelikan adalah selisih kurs.  Kurs ini akan selalu terkait dengan tukar-menukar uang asing di bank atau tempat penukaran uang negara lain. Dimana kurs sendiri dapat diartikan sebagai perbandingan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain, dimana kurs mata uang suatu negara bisa menguat ataupun melemah. 
Agar lebih gampang memahami, antara kurs jual dan kurs beli. Yang harus diperhatikan adalah selaku penyedia jasa dalam hal ini bank atau money changer bukan kita sebagai orang yang butuh jasa.
Berikut ini dua hal yang harus kamu fahami dari kurs.
1. Kurs jual 
Kura jual yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer menjual uang asing (valuta asing/valas) atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan uang asing yang kita butuhkan.

Contoh kurs jual
Resti akan liburan ke Eropa. Karena mata uang yang berlaku di eropa mayoritas euro,  Resti harus membawa mata uang tersebut. Dengan menukarkan rupiah yang dimilikinya di bank atau money changer, Resti bisa mendapatkan mata uang Euro.
Ketika  Resti akan menukarkan uang, saat itu harga kurs jual 1 EUR = Rp15.000,00. Sedangkan kurs beli 1 EUR = Rp14.000,00. Karena Resti pemilik rupiah, sedangkan bank atau money changer yang akan menjual uang asingnya, maka dalam kondisi ini yang berlaku kurs jual.
Jadi, berapa euro yang akan Resti dapatkan jika menukarkan 90 juta rupiah?
Jawab : Rp60.000.000,00 : Rp15.000,00 = €6.000
2. Kurs Beli
Kurs beli adalah kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli uang asing atau apabila kita akan menukarkan uang asing yang kita miliki dengan rupiah.
Contoh kurs beli, Ade memiliki tabungan sebesar 150.00p yen. Saat itu kurs beli sebesar Rp. 124. 45 sedangkan kurs Jual 125. 60. Jika ia menukarkan ke bank atau money changer, berapa Rupiah tabungan yang dimiliki Ade?

Dalam kasus ini, Ade memiliki uang yen sebesar 150.000. Ade sebagai pemiliki mata uang asing yang akan menjual sedangkan bank sebagai pembeli mata uang yen tadi. Maka dalam kasus itu Ade terkena kurs beli, jika Kurs beli saat itu adalah 124. 45 maka penyelesaiannya menjadi :
Jawab : 124. 45 x 150.000 = Rp. 186. 6750.000
Jadi dari dua kasus tersebut, yang perlu menjadi catatan adalah dengan memperhatikan posisi Bank apakah sebagai pembeli atau penjual. Maka kurs yang berlaku sesuai dengan posisi bank bukan posisi nasabah yang digunakan.
Pun dengan kehidupan kita, kadang dalam menilai satu hal yang harus kita gunakan adalah sudut pandang orang lain bukan sudut pandang diri sendiri. Itu adalah siratan dari hikmah yang tersirat dalam materi kuliah itu. Hujan kali itu masih mengguyur kota intan, aku rapalkan do'a semoga ilmu ini bermanfaat dan bisa ku aplikasikan suatu hari dalam menjelajah tanah-Nya yang maha luas.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »